top of page

Antara Pendidikan dan Kemajuan Bangsa


Hari pendidikan nasional adalah hari jati diri suatu bangsa. Di mana hari pendidikan, merupakan ruh suatu bangsa. Bangsa yang maju; yaitu bangsa yang peduli akan pendidikan. Karena pada hakikatnya; pendidikan merupakan modal besar dalam perkembangan bangsa. Berbicara soal pendidikan, apakah kita berkewajiban untuk meraih pendidikan yang setinggi-tingginya? Tentu jawabanya "Iya". Lalu bagaimana dengan biaya pendidikan yang melambung tinggi? Itulah yang kerap menjadi momok bagi bangsa Indonesia, serta menjadi paradigma penting yang harus bertemu dengan destinasi solusi.


Hingga sekarang, bangsa Indonesia masih menjadi negara yang berkembang. Kualitas pendidikan yang masih tertinggal, belum bisa mensejajarkan kita dengan negara maju lainnya. Seperti Malaysia dan Singapura. Meskipun, kemerdekaan lebih dahulu kita raih dari negara tersebut. Tetapi, karena faktor pendidikan yang masih lemah, sehingga membuat Indonesia belum dapat bersanding dengan negara-negara maju lainnya. Pendidikan, terkadang justru dijadikan proyek anggaran pendapatan, bagi oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Seperti: kasus suap, korupsi dana pendidikan, serta melejitnya uang bulanan yang dimanfaatkan oleh pihak-pihak terkait. Sehingga; kebodohan di mana-mana, pengangguran merajalela. Sumber Daya Manusia (SDM) yang minim, tergerus oleh mesin-mesin canggih dan kemajuan tekhnologi yang diimpor dari negara penghasil robot-robot pintar.


Untuk itu, semoga dimulai dari Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun ini, dapat menciptakan sebuah kesadaran bagi mereka para pemegang kuasa, agar sudi menengok kehidupan rakyat jelata. Bagaimana sebuah negara akan maju? Sedangkan bangku pendidikan hanya bisa dienyam oleh; mereka yang berkocek tebal. Dengan momentum hari pendidikan, sebagai bahan renungan dan merefleksikan diri apa dan bagaimana pendidikan yang sebenarnya. Sudilah kiranya mereka yang berdasi, memikirkan adik-adik yang putus sekolah? Menggamit tangan-tangan kecil, yang tidak dapat menuliskan abjad A-B-C ataupun D.


Sehingga hari pendidikan nasional, tidak hanya sekedar diperingati dengan upacara bendera! Melainkan dimatangkan pelaksanaan dan tujuannya, untuk mencerdaskan cikal-cikal penerus bangsa, yang kelak akan menggantikan tampuk kepemimpinan. Kalau bukan sekarang, kapan lagi? Jika bukan kita yang perduli, siapa lagi? Majulah Indonesia, dengan pendidikan yang terus merata.

Taipei, 01 05 2016

Penulis adalah seorang Buruh Migran Indonesia (BMI) dan juga tercatat sebagai mahasiswi Universitas Terbuka Taiwan fakultas Sastra Inggris. Profesinya sebagai jurnalis sebuah Majalah BMI dan juga aktivis buruh migran; membuatnya peka akan warna-warni cerita dan derita sebagian masyarakat kalangan menengah ke bawah. Dan berusaha mengangkat kisah dalam sebuah opini. Agar kelak tidak ada lagi BMI yang buta aksara yang rentan akan tindak perbudakan.(yh)

Kategori
Tautan
Search By Tags
No tags yet.
bottom of page