top of page

Sebarkan Virus Membaca melalui Perpustakaan Berjalan

  • Penulis: Betty Naibaho, Editor: Inda Karsunawati
  • May 21, 2016
  • 3 min read

Beberapa BMI sedang asyik membaca dan melihat-lihat koleksi buku Perpustakaan Berjalan Dee Anne

Mei adalah bulan yang identik dengan pendidikan di Indonesia. Selain Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada 2 Mei, 17 Mei diperingati sebagai Hari Buku Nasional, lalu disusul 20 Mei sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Buku merupakan salah satu senjata yang ampuh untuk bangkit dari ketidaktahuan.


Pernah dengar tentang Kapal Alusi Tao Toba? Kapal ini merupakan kapal belajar sekaligus perpustakaan keliling yang mengitari Danau Toba untuk menjangkau anak-anak pesisir Danau Toba dan memberikan kesempatan belajar dan membaca gratis di kapal tersebut. Atau pernah dengar tentang ‘Kudapustaka’? Kudapustaka merupakan perpustakaan keliling yang didirikan oleh Pak Ridwan dari Desa Serang, Purbalingga, Jawa Tengah. Beliau berkeliling desa membawa buku bersama kuda yang dirawatnya untuk mengunjungi dan mencari anak-anak yang berminat membaca. Ini adalah sepotong cerita tentang pejuang-pejuang buku di Indonesia, tentu masih banyak pejuang-pejuang buku lainnya.


Di Taiwan kita juga memiliki pejuang buku loh, dan hebatnya lagi pejuang buku kita ini adalah seorang Buruh Migran Indonesia (BMI). Dian Listiani, wanita asal Temanggung, Jawa Tengah ini sudah mencintai buku sejak masa kanak-kanaknya. Kesibukan sebagai pekerja migran tidak membuatnya melupakan cintanya pada buku. Di sela-sela kesibukannya, wanita yang akrab dipanggil Dee Anne ini masih menyempatkan diri untuk membaca dan tentunya menyisihkan pendapatannya untuk membeli buku. Memiliki koleksi buku yang lumayan banyak tidak lantas membuatnya berpuas diri, mahasiswi jurusan Bahasa Inggris Universitas Terbuka Taiwan ini masih mencari sesuatu untuk dilakukan.


Berawal dari pertemuannya dengan salah satu pejuang buku dari Brilliant Time dan kerinduannya untuk menyebarkan virus membaca di kalangan para BMI, Dee Anne memutuskan untuk membuka “Perpustakaan Buku Berjalan.” Perjuangan tentu tidak mulus, larangan akibat kekhawatiran dari sang suami dan komentar-komentar negatif dari orang-orang di sekitarnya tidak menyurutkan semangat Dee Anne. Perjuangannya akhirnya menggerakkan sang suami yang dalam proses menjadi salah satu faktor penting dalam pengadaan dan pengelolaan Perpustakaan Buku Berjalan ini.

Dee Anne dan perpustakaan berjalan miliknya di taman Taichung (Foto: istimewa)

Niat baik dengan cara yang baik mampu menggerakkan orang lain, bantuan tidak hanya diperoleh dari sang suami, tetapi juga dari beberapa orang sahabat dari Taiwan dan Indonesia yang juga menyumbangkan buku dan juga membantu membuat logo untuk Perpustakaan Buku Berjalan ini.


Kita bisa menjumpai Dee Anne menggelar buku-bukunya, yang membuatnya sempat dikira berjualan buku, setiap hari Minggu di Taichung Park, salah satu tempat favorit para BMI berkumpul menghabiskan hari libur.


“Untuk sementara hanya bisa baca di taman dan belum bisa bawa pulang, maklum belum kenal dan khawatir bukunya tidak kembali. Saya tidak mengejar materi, tapi kepuasan batin melalui berbagi. Saya ingin menghapus image kurang baik tentang BMI dengan mengajak mereka memanfaatkan waktunya untuk membaca. Buku-buku yang saya sediakan bermacam-macam, mulai dari novel, puisi, filsafat, motivasi bahkan sejarah dalam bentuk biography. Saya ingin menunjukkan bahwa pekerja migran juga memiliki semangat belajar dan inilah yang juga ingin saya tularkan kepada teman-teman sesama pekerja migran. Saya juga ingin mengubah pandangan bahwa membaca buku sudah ketinggalan zaman dan dikalahkan oleh Smartphone. Membaca justru membuat kita lebih keren karna kita tahu lebih banyak” tuturnya.


Hal hebat tentu tidak bisa dilakukan sendiri bukan? Bantuan dan motivasi tentu akan meningkatkan semangat orang-orang yang sedang berjuang. Demikian halnya dengan Dee Anne, walaupun terkadang kesulitan untuk mencari tempat untuk menggelar buku-bukunya di taman, atau cuaca yang kurang mendukung, Dee Anne sangat puas ketika melihat orang-orang mulai antusias membaca dan mendapat ucapan terimakasih yang mengobarkan semangatnya.


Kita juga bisa menjadi bagian dari orang-orang memberi semangat bagi orang lain yang sedang bangkit dan berjuang melalui dukungan moral ataupun tenaga. Bagaimana? Berniat mengunjungi Dee Anne di Taman Taichung pada hari Minggu atau ingin menyumbangkan buku? Silahkan follow Instagram @buku.berjalan atau akun Facebook @Buku Berjalan. Selamat berjuang melalui buku!

Comments


Kategori
Tautan
Search By Tags
YinniHao!
Media Online Indonesia di Taiwan yang menjadi wadah bagi mereka yang memiliki passion dalam dunia jurnalistik dan memiliki semangat untuk berinovasi dalam berkarya. 
Hubungi Kami

Email Redaksi : yinnihao.ppitw@gmail.com

Facebook        : YinniHao

Instagram        : @yinnihao.id

 

  • Instagram Social Icon
  • Facebook Social Icon

Join our mailing list

Never miss an update

Mari membangun Indonesia dengan karya

Didukung oleh :

Hak Cipta © Majalah YinniHao!
Pengelola Situs: Tim Redaksi Majalah YinniHao! PPI Taiwan

 

bottom of page