top of page

Catatan Simposium Internasional PPI Dunia Hari Kedua

  • Penulis: Zaenal Arifin
  • Jul 27, 2016
  • 2 min read

Suasana Simposium Internasional PPI Dunia, Kairo 2016 (Sumber: Facebook Simposium Internasional PPI Dunia, Kairo 2016)

Hari ini adalah hari kedua dari rangkaian acara symposium. Acara hari kedua simposium ini diadakan di Hotel Oasis, dimana para peserta simposium menginap. Agenda pertama di mulai dengan registrasi pada pukul sembilan pagi. Ada dua diskusi panel yang diagendakan dari total empat diskusi panel dimana dua diskusi panel sudah dilakukan di hari pertama dan dua diskusi panel selanjutnya dilaksanakan pada hari ini yang membahas agama dan ekonomi. Untuk bidang ekonomi tema yang diusung adalah “Memperjelas Sistem perekonomian Indonesia”, sedangkan untuk bidang agama tema yang diangkat adalah “Agama dan Keutuhan Bangsa”. Di sela-sela istirahat, panitia simposium mempersembahkan penampilan atraksi budaya dan diakhir acara ada penampilan stand up comedy serta launching buku.


Diskusi panel pertama di hari kedua membahas sistem perekonomian bangsa Indonesia. Ada tiga pakar ekonomi yang dihadirkan pada kesempatan kali ini. Pakar pertama adalah H. Faisal Basri, SE. MA., kedua adalah Muhammad Sabeth Abliawa, ME., dan terakhir adalah Tubagus Manshur, SE., Ak., MAcc., BKP., CA., CPA. Masing-masing pembicara menyampaikan presentasi selama dua puluh menit dan dilanjutkan dengan tanya jawab yang dimoderatori oleh delegasi PPI India. Antusiasme dari peserta terlihat dari banyaknya pertanyaan yang disampaikan oleh perwakilan delegasi PPI, BEM, dan perwakilan mahasiswa Al Azhar yang ikut berpartisipasi pada diskusi terebut. Setelah selesai diskusi panel yang pertama, ada penampilan Tari Zapin yang dipersembahkan oleh Himpunan Mahasiswa Medan yang ada di Kota Kairo. Peserta simposium cukup menikmati penampilan ini dengan memberikan applause yang meriah di akhir pertunjukan.


Diskusi panel kedua dimulai pukul satu siang setelah istirahat, sholat, dan makan siang. Diskusi dengan tema “Agama dan Keutuhan Bangsa” ini disampaikan oleh tiga narasumber. Narasumber tersebut adalah Prof. Dr. Nasarudin Umar, MA., Dr. J.B Heru Prakosa, SJ., dan Dr. Muchlis Hanafi. Pada kesempatan kali ini Prof. Nasarudin menyampaikan tentang pemetaan paham-pahan radikalisme dan ekstrimisme yang ada di Indonesia berserta temuan-temuan apa saja yang ada pada masyarakat Indonesia. Romo Heru Prakosa menyampaikan presentasi data terkait dengan konflik agama yang ada di Indonesia dan apa yang melatar belakanginya. Narasumber ketiga, Dr. Muchlis menyampaikan pengalaman bangsa Indonesia dalam membudayakan toleransi dan hal-hal apa yang harus dilakukan terhadap kelompok garis keras. Masing-masing narasumber menyampaikan materi selama dua puluh menit, kemudian moderator diskusi memberikan kesempatan kepada peserta simposium untuk mengajukan pertanyaan atas materi yang telah disampaikan.


Pada akhir rangkaian acara simposium hari kedua ini, panitia meluncurkan buku berjudul “Memperteguh Identitas Bangsa”. Buku ini merupakan kumpulan pemenang lomba esai dan fotografi yang diadakan oleh panitia simposium pada tahun 2016 ini. Pada kesempatan tersebut, panitia juga menghadirkan para pemenang lomba dan memberikan apresiasi kepada para penulis atas kontribusi yang dipersembahkan pada kegiatan simposium PPI Dunia kali ini.


 
 
 

Comments


Kategori
Tautan
Search By Tags
YinniHao!
Media Online Indonesia di Taiwan yang menjadi wadah bagi mereka yang memiliki passion dalam dunia jurnalistik dan memiliki semangat untuk berinovasi dalam berkarya. 
Hubungi Kami

Email Redaksi : yinnihao.ppitw@gmail.com

Facebook        : YinniHao

Instagram        : @yinnihao.id

 

  • Instagram Social Icon
  • Facebook Social Icon

Join our mailing list

Never miss an update

Mari membangun Indonesia dengan karya

Didukung oleh :

Hak Cipta © Majalah YinniHao!
Pengelola Situs: Tim Redaksi Majalah YinniHao! PPI Taiwan

 

bottom of page