Komunitas Literasi Kaohsiung Menggagas Perpustakaan Berjalan
- Penulis: Muhammad Farid, Ph.D Student NKUAS Taiwan
- Sep 6, 2016
- 2 min read

Pengunjung Perpustakaan Berjalan di Kaohsiung (Foto: Muhammad Farid)
Tiga hari jelang kemerdekaan RI ke-71 yang bertepatan tanggal 14 Agustus 2016, tepat pukul 16.00 waktu Taiwan, menandakan launching perdana perpustakaan berjalan (mobile library). Tidak ada perayaan istimewa, hanya ucapan syukur dari dua mahasiswa Indonesia, Ayub Anggadiredja dan Muhammad Farid yang merintis lahirnya Komunitas Literasi Kaohsiung (KLK) dan perpustakaan ini.
Di hari pertama pembukaannnya, turut hadir beberapa mahasiswa dari NKUAS yaitu Yusuf Dewantoro Herlambang, Arief Wahyudiono, Oktoria, dan Nur Fitria. Mahasiswa Taiwan dari NCCU, yaitu Ryan, teman-teman dari Buruh migran Indonesia (BMI), dan yang membahagiakan, turut pula hadir Ibu Tania Ross (staff lokal KDEI Taiwan) yang juga penulis novel dan penggiat literasi.
Beberapa bulan lalu saat kunjungan Sima Ting Kuan, seorang teman dari pengelola Brilliant Time Library ke kota Kaohsiung yang datang memantau prosesi Pemilu Taiwan sekaligus berdiskusi tentang sejarah dan budaya Taiwan. Selanjutnya, kami berkunjung ke Dongkang, sekretariat FOSPI (Forum Silaturahmi Pelaut Indonesia) untuk silaturahmi dan membawa koleksi buku agar bisa bermanfaat untuk teman-teman pelaut Indonesia di sana.
Setelah pertemuan tersebut, Ayub Anggadiredja dan Muhammad Farid yang juga pengurus PPI Taiwan bersama Sima sepakat untuk merintis terbentuknya perpustakaan yang bertujuan memfasilitasi warga Indonesia yang tinggal di Kota Kaohsiung dan sekitarnya, yang rindu koleksi buku Indonesia dan tentunya untuk peningkatan minat baca dan literasi warga. Hadirnya perpustakaan ini merupakan kerja sama antara komunitas literasi Kaohsiung dengan Brilliant Time Library.
Kaohsiung Main Station dipilih menjadi lokasi perpustakaan berjalan. Selain strategis sebagai tempat lalu lalangnya warga yang ingin ke kota lain, tempat ini paling diminati berkumpulnya WNI pada hari minggu. Jam operasional perpustakaan dimulai pada pukul 16.00 hingga 18.00. Pengunjung dan peminjam buku tidak dipungut biaya apapun, pengelola hanya mencatat nama, no paspor/ARC, dan no HP bagi peminjam buku. Koleksi buku dan majalah masih terbatas, sehingga peminjaman maksimal satu buku dan lama peminjaman tidak lebih dari dua minggu.
Koleksi buku didapat dari Brilliant Time Library dan donatur dari warga Indonesia di Kaohsiung. Kami sangat bersyukur, pada minggu kedua antusias pengunjung begitu besar membaca di perpustakaan, beberapa lainnya berdiskusi tentang isi sebuah buku, dan lima buku telah dipinjam oleh teman-teman BMI.
Harapan pengelola, minggu-minggu selanjutnya akan bertambah lagi koleksi buku dari donatur. Pengunjung yang hadirpun semakin bertambah sehingga harapan minat baca khususnya bagi teman-teman BMI akan meningkat. Selain menyediakan perpustakaan berjalan, komunitas literasi Kaohsiung akan menggelar workshop penulisan bagi warga Indonesia di Kaohsiung dan sekitarnya.
Comments