top of page

Tips dan Trik Membawa Keluarga ke Taiwan bagi Mahasiswa

StartFragment

Taiwan merupakan salah satu negara yang menjadi pilihan banyak mahasiswa Indonesia untuk belajar. Lokasi yang cukup strategis dan banyaknya beasiswa yang ditawarkan di Taiwan menjadi alasan kebanyakan mahasiswa yang menuntut ilmu di sini.


Tak sedikit mahasiswa Indonesia di Taiwan telah berkeluarga, khususnya para dosen yang sedang tugas belajar (menempuh pendidikan S3). Alih-alih pulang setiap liburan akhir semester, beberapa mahasiswa memutuskan untuk membawa serta keluarganya (istri/suami dan anak-anak) untuk tinggal di Taiwan. Zaenal Arifin (mahasiswa PhD jurusan Industrial Manajemen, National Taiwan University of Science and Technology) dan Dina Nur Anggraini (mahasiswi PhD jurusan Biomedical Informatics, Taipei Medical University) sebagai contohnya.


Dina menuturkan, sebagai seorang istri, ia ingin dalam menuntut ilmu didampingi muhrim. Selain itu, ia ingin anaknya mendapatkan pengasuhan yang lengkap dari kedua orangtuanya. Senada dengan Dina, Zaenal juga ingin kedua anaknya mendapatkan pengasuhan yang lengkap dari ayah dan ibunya.


Bagaimana, bagi sahabat pelajar Indonesia yang sedang atau akan melanjutkan kuliah di Taiwan namun sangat berat untuk meninggalkan keluarga di Indonesia? Tentu pilihan ada di tangan kita masing-masing. Ingin membawa keluarga ke Taiwan? Berikut ini beberapa hal yang harus dipersiapkan sebelum memboyong keluarga ke Taiwan, yang diperoleh dari orang yang sudah berpengalaman.

Dina bersama suami dan putra (Foto: Dina)

Dina bersama suami dan putra (Foto: Dina)

Niat yang bulat

Menurut Zaenal, niat yang bulat adalah hal pertama yang harus dipersiapkan untuk tinggal di Taiwan. Taiwan merupakan negara dengan budaya yang berbeda dengan Indonesia. Hal ini tentu saja membutuhkan kesiapan dan kemampuan untuk beradaptasi. Mulai dari makanan, bahasa, adat istiadat, dan aturan-aturan yang tentunya berbeda dengan Indonesia, harus dipelajari. Apalagi bagi yang Muslim, harus selektif terhadap makanan halal, menjalankan ibadah, serta memperhatikan kebersihan dan lain sebagainya.


Mencari makanan halal maupun masjid di negara di mana Muslim sebagai minoritas tentu tidak semudah di Indonesia. Namun, patut disyukuri, di Taipei, ada dua masjid, yaitu Taipei Grand Mosque (Masjid Besar Taipei) di Da’an District, dan Taipei Cultural Mosque (Masjid Kecil) di ZhongZheng District. Di sekitar masjid tersebut ada restoran Indonesia dan juga penjual daging halal.


Persiapan Tempat Tinggal, Sekolah Anak, dan Kegiatan bagi Pasangan

Dina menambahkan, sebelum membawa keluarga maka pemilihan tempat tinggal cukup penting. Carilah tempat tinggal dengan lingkungan yg sehat untuk keluarga, mudah diakses dari sekolah anak, dan tentu saja terjangkau secara keuangan (mempertimbangkan besaran beasiswa yang di dapat). Sekolah anak di Taiwan cenderung menganut sistem rayon wilayah tempat tinggal. Sebaiknya sebelum membawa keluarga lakukan survei pada sekolah sekitar rumah untuk mendapatkan informasi tentang ketersediaan kursi. Untuk PAUD, TK, maupun kelas 1 SD cenderung panjang waiting list-nya, maka sebaiknya sebelum bulan Mei lakukan pendaftaran. Selain itu, pertimbangkan juga kemungkinan sekolah tersebut untuk menerima siswa dengan keterbatasan Bahasa Mandarin dan biaya sekolah. Yang tak kalah penting, adalah kegiatan untuk pasangan seperti apakah akan melakukan bisnis online, berorganisasi, atau total menjaga anak-anak di rumah, sebaiknya sudah didiskusikan di awal sebelum memutuskan untuk membawa keluarga. Karena, tentunya kita ingin pasangan dan anak bahagia, betah, dan dapat menikmati kehidupan di Taiwan.


Persiapan dokumen

Setelah mempertimbangkan masak-masak keputusan untuk memboyong keluarga ke Taiwan, langkah selanjutnya adalah persiapan dokumen.


Banyak dokumen yang harus dipersiapkan sebelum pergi dan menetap sementara di Taiwan, mulai dari dokumen pribadi, paspor, VISA, dan bukti pemeriksaan kesehatan. Dokumen-dokumen pribadi seperti akta lahir, buku nikah, ijazah terakhir, Kartu Keluarga (KK), Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) dan Kartu Tanda Pengenal (KTP) wajib disiapkan untuk mengurus paspor dan VISA. Selain itu, siapkan foto dengan background putih ukuran 3x4, 4x6 dan 5x5 beberapa lembar. Foto ukuran 5x5 khusus digunakan untuk mengurus Alliance Resident Certificate (ARC) atau bisa disebut KTP Taiwan bagi warga negara asing. Namun, foto ini bisa juga digantikan dengan ukuran 4x6.


Paspor

Mengurus paspor sangat mudah prosedurnya. Bisa datang langsung ke kantor imigrasi, maupun mengajukan aplikasi paspor secara online melalui laman Direktorat Jenderal Imigrasi (www.imigrasi.co.id). Dokumen yang dibutuhkan adalah fotokopi KTP, KK, Akta Lahir atau Ijazah Terakhir yang sudah dilegalisir. Saat datang ke kantor imigrasi untuk verifikasi dokumen, semua dokumen asli wajib ditunjukkan.


Visa

Berbeda dengan paspor, pengurusan Visa sedikit lebih rumit. Dokumen pengurusan Visa ikut keluarga di Taiwan adalah fotokopi paspor, KK, surat nikah, SKCK, dan sertifikat kesehatan, serta foto. Dokumen seperti surat nikah, SKCK, akta lahir anak, dan sertifikat imunisasi (bagi yang akan membawa anak di bawah usia 6 tahun), jika belum tersedia dalam Bahasa Inggris maka sebelum dilakukan legalisir harus diterjemahkan terlebih dahulu kepada penerjemah tersumpah. Dan yang tidak kalah penting ialah bukti diterima di kampus tujuan atau Letter of Acceptance (LOA) dan bukti mendapatkan beasiswa, jika tidak maka harus melampirkan buku rekening tabungan yang membuktikan kemampuan secara finansial.


Semua dokumen wajib dilegalisir oleh otoritas tertinggi di kementerian yang bersangkutan, yakni POLRI (SKCK), Kemenag (surat nikah), Kemenlu (semua dokumen kecuali sertifikat kesehatan), Kemenkumham (semua dokumen kecuali sertifikat kesehatan), dan terakhir, semua dokumen dilegalisir di TETO.


Untuk pemeriksaan kesehatan, harus dilakukan di rumah sakit atau klinik yang ditunjuk oleh Taiwan Ecnomic and Trade Office (TETO) di Indonesia. Daftar rumah sakit dan klinik bisa dilihat di situs TETO. Bagi yang membawa anak dibawah 6 tahun perlu dipersiapkan sertifikat imunisasi lengkap dalam Bahasa Inggris atau sertifikat dalam Bahasa Indonesia bisa diterjemahkan di penerjemah. Jika anak sudah mendapatkan imunisasi tapi belum mendapatkan sertifikat, maka bisa mendapatkan di posyandu atau di puskesmas setempat.

Zaenal dan Putri (Foto: Zaenal)

Zaenal dan Putri (Foto: Zaenal)

Mengurus Visa

Setelah semua dokumen di atas lengkap, prosedur selanjutnya adalah mengurus Visa. Bagi yang tinggal sekitar Jabodetabek atau Surabaya bisa melakukan sendiri aplikasi pembuatan Visa ini di kantor TETO. Bagi yang tinggalnya jauh dari Jakarta atau Surabaya bisa menggunakan jasa agen untuk membantu prosesnya. Dalam hal ini, Zaenal dan Dina memilih opsi yang kedua dikarenakan tempat tinggalnya cukup jauh dari ibukota.


Lama pembuatan Visa melalui agen ini bervariasi. Berdasarkan pengalaman Zaenal, proses pembuatan Visa dengan bantuan agen membutuhkan waktu sekitar satu bulan. Jika memilih untuk mengurus sendiri di TETO, perlu dipertimbangkan waktu dan biaya untuk kesana-kemari melegalisir dokumen persyaratan.


Demikian beberapa tips persiapan membawa keluarga ke Taiwan. Semoga bermanfaat!EndFragment

Kategori
Tautan
Search By Tags
No tags yet.
bottom of page