top of page

Sate dan Tempe Mendoan Juarai International Food Festival


Booth Indonesia menjadi juara dalam International Food Festival di TMU (Foto: PPI TMU)


Rabu, 23 November 2016, International Food festival di Taipei Medical University (TMU) kembali dilaksanakan. Sekitar 23 perwakilan negara mengikuti kegiatan ini dan bersaing menyajikan masakan khas dari Negara masing-masing, termasuk mahasiswa Indonesia. Sebanyak 30 orang mahasiswa yang tergabung dalam Perhimpunan Pelajar Indonesia di TMU menyajikan 3 macam menu masakan andalan antara lain sate ayam yang dijual seharga Rp 20.000 (50 NTD) per 2 tusuk nya, tempe mendoan dijual seharga Rp 6000 (15 NT) per potongnya dan teh serai yang diolah menjadi jelly 15 NTD per cup habis terjual dalam waktu satu jam saja.


Antrian di depan stand Indonesia bahkan sudah mengular sebelum jam makan siang dan waktu berjualan di mulai. 1300 tusuk sate, 250 potong tempe mendoan dan 100 cup jelly berhasil membawa Indonesia kembali menjadi juara dan meraih gelar masakan terfavorit dalam acara ini. Keuntungan bersih yang didapatkan dalam satu jam berjualan bahkan mencapai lebih dari 10 Juta Rupiah (setara 25.656 NTD).


Antrian panjang pengunjung booth Indonesia di International Food Festival TMU 2016 (Foto: PPI TMU)


Kegiatan yang diselenggarakan oleh International Office TMUmerupakan kegiatan tahunan yang amat ditunggu, karena mahasiswa Indonesia selain mampu memperkenalkan masakan khas Indonesia ke tingkat internasional namun juga dapat memperkenalkan budaya dan tradisi lokal melalui pakaian tradisional Indonesia. Kegiatan ini juga merupakan ajang latihan bisnis dan entrepreneurship bagi mahasiswa Indonesia di tengah kesibukan kuliah dan aktivitas laboratorium.


“Kegiatan Food Festival ini secara umum berjalan baik dan lancar, selain sate yang sudah cukup dikenal baik, PPI-TMU juga cukup sukses memperkenalkan tempe dan teh serai sebagai makanan tradisional dan ternyata sangat di gemari. Tempe mendoan yang baru diangkat dari wajan juga langsung ludes, padahal orang lokal tidak banyak mengetahui tempe mendoan sehingga kami harus sampai menyediakan tester mendoan untuk menarik banyak pembeli. Kegiatan ini juga melatih kerja sama dan manajemen waktu kami, karena harus benar-benar meluangkan waktu di sela kesibukan kampus. Alhamdulillah, hasil yang kami capai ternyata sangat memuaskan,” papar Kristia Hermawan, selaku koordinator mahasiswa Indonesia dalam kegiatan ini.


Mahasiswa Indonesia di TMU memperkenalkan budaya dan masakan Indonesia dalam International Food Festival 2016 (Foto: PPI TMU)

Harapan PPI-TMU untuk food festival tahun selanjutnya adalah kembali dapat menyajikan dan kembali sate dan tempe mendoan sebagai masakan tradisional Indonesia yang memiliki cita rasa dan diminati masyarakat internasional. Selamat untuk PPI-TMU!


Kategori
Tautan
Search By Tags
No tags yet.
bottom of page