top of page

Festival Dragon Boat Taiwan 2017

Taipei, Minggu 28 Mei 2017 berlangsung perayaan tahunan di sungai Dajia Riverside Park, yaitu “Festival Dragon Boat” yang kerap dikenal dengan perlombaan perahu naga adalah merupakan salah satu perayaan budaya dan kesenian untuk memperingati hari keagamaan masyarakat Tiongkok yang biasa jatuh pada tanggal 5 bulan 5 dipenanggalan Imlek, perlombaan ini diadakan selama tiga hari berturut-turut dimulai dari tanggal 28 – 30 Mei 2017.

Perayaan festival tradisional China ini dimeriahkan oleh berbagai kegiatan yang diantaranya yaitu lomba perahu naga, arena rekreasi bermain anak dan market kecil yang menjual beberapa macam kuliner yang ada di dalam tenda. Untuk jenis makanan yang dijual seperti barbeque, sate babi, babi panggang, minuman tebu, jus buah dan makanan lainya, tidak ketinggalan juga makanan khas festival yaitu 粽子 (dibaca: Zhong Zi).


Perlombaan “Perahu Naga 2017” di Dajia Riverside Park

Festival ini biasa diadakan satu kali dalam kurun waktu satu tahun untuk memperingati dan menghormati kematian seorang menteri dan sastrawan pada dinasti Zhou yang bernama Qu Yuan yang meninggal tepat pada tanggal 5 bulan 5 kalender China.


Menurut sejarahnya, festival yang sudah menjadi tradisi keagamaan ini diselenggarakan untuk mengenang menteri Qu Yuan, yang bunuh diri dengan cara menenggelamkan diri ke sungai Miluo. Kemudian masyarakat pada zaman kerajaan Chu berdatangan menuju sungai untuk mencari mayat Qu Yuan dengan cara mendayung perahu naga dan membunyikan genderang serta melemparkan bakcang kedalam sungai agar ikan-ikan disungai tersebut tidak memakan tubuh Qu Yuan dan berharap dapat menemukan Qu Yuan. Ini lah yang mendasari Perahu dan bakcang selalu ada dalam Dragon Boat Festival.


Apa itu bakcang sebenarnya? Sebenarnya bakcang adalah istilah yang dikenal di indonesia, di Taiwan sendiri bakcang dikenal dengan nama 粽子 (dibaca: zongzi) atau dalam bahasa inggris adalah ”rice dumpling”. ​​Bakcang sendiri adalah sejenis makanan yang dibuat dari beras ketan dan dibungkus dengan daun bambu yang didalamnya diisi dengan daging dan sayuran. Meskipun muslim masih menjadi minoritas, namun masyarakat muslim di Taiwan yang ikut merayakan juga membuat “zongzi”. Hanya saja daging babi yang umumnya dipakai mereka ganti dengan daging ayam.


Selain perahu naga dan zongzi juga ada tradisi “egg balancing” yaitu membuat telur berdiri. “egg balancing” ini dipercaya akan lebih mudah diberdirikan saat perasaan Dragon boat festival dan tepatnya pada siang hari, ketika matahari tegak lurus diatas kepala.


Kegiatan mendayung perahu kemudian menjadi terkenal di masa kerajaan Zhou, dan untuk memperingati kematiannya, setiap hari perayaan diadakan perlombaan mendayung perahu naga dengan membunyikan genderang yang berlangsung hingga saat ini.

Sebelum memulai acara, biasanya masyarakat Taiwan melakukan ritual terlebih dahulu di sekitar kuil, atau dalam bahasa tradisional mandarin disebut 廟 (dibaca: miao).



Meski cuaca di lokasi perayaan sedikit mendung namun tidak mengurangi kemeriahan Festival Dragon Boat ini, terlihat banyak pengunjung dari berbagai kalangan memadati area permainan. Begitu besar antusias para supporter berteriak sorai dalam memberikan dukungan dan semangat bagi keluarga atau kerabat mereka yang tengah mengikuti perlombaan. Berikut liputan dari tim kami:


Para peserta yang mengikuti lomba perahu naga bukan hanya dari penduduk setempat saja, tetapi nampak sekerumpulan pelajar dari berbagai perguruan tinggi juga berdatangan memenuhi arena untuk mengikuti pertandingan, setiap babak tanding diikuti oleh 3 - 4 perahu naga yang menggangkut sebanyak 12 - 20 orang anggota pada setiap perahunya.

Mereka saling bersaing mendayung lebih dulu untuk bisa sampai ke garis finish, kemudian setelah sampai ketua kru perahu mengambil bendera kemenangan yang disiapkan panitia sebagai tanda telah memenangkan pertandingan.




Kategori
Tautan
Search By Tags
No tags yet.
bottom of page