top of page

YinniHao Reborn: Harapan Baru untuk Dunia Jurnalistik di Taiwan


Redaksi YinniHao 2018-2019

Zhongli, YinniHao – Setelah hampir lebih dari 1,5 tahun vakum dari dunia jurnalistik, YinniHao lahir kembali dengan personel dan konsep baru yang lebih inovatif dan faktual. Sebagai salah satu Badan Otonom (BO) Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Taiwan, YinniHao diharapkan dapat menjadi media online yang dapat mewadahi kebutuhan informasi bagi pembaca, khususnya bagi warga negara Indonesia yang saat ini berdomisili di Taiwan.

Sebagaimana disampaikan oleh Pemimpin Redaksi YinniHao 2018-2019 Miftakhul Jannah Fajriyah, bahwa untuk menjadi media online yang kredibel, YinniHao harus didukung oleh SDM yang berkualitas. “Banyak sekali warga negara Indonesia di Taiwan yang memiliki passion dalam dunia jurnalistik. Tidak hanya mahasiswa tetapi juga pekerja. Tentu hal ini dapat menjadi modal untuk YinniHao lebih aktif dan kontributif dalam menjawab kebutuhan pembaca,” ungkap mantan wartawan Jawa Pos Group itu dalam acara Rapat Kerja Organisasi dan Workshop Jurnalistik di Meeting Room, G14 Dormitory, National Central University, Zhongli, Sabtu (24/11).

Selain itu, hal lain yang juga menjadi fokus YinniHao adalah mengikuti perkembangan tren media online agar dapat memenuhi kebutuhan informasi pembaca. “Sebagai media online, YinniHao akan berusaha untuk menyajikan konten yang faktual dan khas. Tentunya, hal tersebut juga didukung dengan news platform yang menarik dan mudah diakses,” imbuh mahasiswi S2 National Chiao Tung University tersebut.

Untuk mendukung hal tersebut, pengurus YinniHao 2018-2019 menyepakati beberapa program kerja, diantaranya yakni memperbarui tampilan website, membuka rubrik indeepth news yang membahas permasalahan terkini, hingga rubrik daily news untuk menginformasikan kegiatan atau aktivitas khusus.

Tim redaksi YinniHao 2018-2019 sendiri berasal dari mahasiswa dari berbagai kampus, diantaranya adalah Siswanto dari National Central University, Indra Gunawan dari Universitas Terbuka Taiwan, Desi Yuliana dari National Tsing Hua University, Ellie Ophelia dari Chung Yuan Christian University, Purbandini dari National Central University, Gupita Nadindra dari Cheng Shiu University, dan Manda dari Taiwan Shoufu University

Ditemui di tempat yang sama, Ketua PPI Taiwan 2018-2019 Sutarsis menambahkan bahwa persaingan antar media berita harus dijawab oleh YinniHao dengan inovasi konten dan metode penyempaian yang unik. Namun, tetap memegang teguh prinsip-prinsip jurnalistik.

“Nama YinniHao sendiri sebenarnya sudah memiliki nilai branding yang bagus. Meskipun, secara internal organisasi banyak hal yang harus dibenahi. Tetapi, melihat kekompakan tim redaksi yang sudah mudah mulai terbangun, saya optimis YinniHao akan kembali eksis,” tutur mahasiswa yang sedang menempuh studi Doktoral di National Central University itu.

Selain itu, tambah Surtarsis, jika memperhatikan fenomena yang terjadi dalam persaingan diberbagai bidang, media di era internet dinilai dapat menjadi alat yang sangat efektif untuk memenangkan persaingan dan mencapai tujuan. Artinya, sebuah organisasi harus mampu membangun sinergi dengan unsur media.

“YinniHao sebagai Badan Otonom PPI Taiwan, kami merasa punya kewajiban untuk membangkitkanya kembali. Bukan hanya untuk kepentingan organisasi tapi untuk manfaat yang lebih luas lagi yaitu untuk bangsa Indonesia,” kata pria yang juga menjabat sebagai Dosen di Institut Teknologi Sepuluh Nopember ini mengakhiri kalimatnya. (sis)


Kategori
Tautan
Search By Tags
No tags yet.
bottom of page